Lenyapnya Suatu Titik

20.08

Akhirnya, aku telah menginjakkan kaki di salah satu titik yang pastinya semua orang pernah merasakannya karena, titik ini menimpa pada orang-orang yang kemungkinan besar belum bisa mengerti dirinya sendiri.
Salah seorang yang menjadi bagian dari hidupku telah ku beri tahu akan hal ini. Tentang dimana aku telah sampai pada satu titik ini. Ia pun hanya menjawab, ia tak bisa membantu apapun, karena pasti titik itu akan menimpa dirimu. Baiklah, jawaban yang aku inginkan tidak kutemui darinya. Aku pun bercerita pada seseorang yang lainnya, aku telah tertimpa satu titik ini. Sepertinya kunci "Ikhlas" belum kau temukan kawanku. Lagi dan lagi aku mencari jawaban yang aku inginkan, "Manajemen Konflik" sangat diperlukan di dalam kau menjalani suatu hal ataupun ikut dalam suatu wadah apapun itu.Apakah yang aku alami ini merupakan suatu penyakit yang tidak diketemukan obatnya oleh para ahli, layaknya belum diketemukannya obat untuk penderita AIDS, malaria, kanker ataupun yang lainnya?? 

Ternyata...hanya waktu yang berjalan, dan benar kata seseorang, "ikhlas" pun dibutuhkan...Hingga akhirnya, titik itupun pudar secara pelan-pelan layaknya suatu titik yang terbuat dari tetesan tinta di sebuah kertas putih yang terkena percikan air. Semakin lama semakin pudar dan akhirnya hilang..

Titik jenuh lah yang telah membuatku layaknya orang yang tak tau apa-apa. Buta akan perasaan, sifat, tingkah laku yang terbaik yang pernah aku lakukan sebelumnya.