aroemza

Di Balik Cerita Hari Ini

22.40

           Hari ini, Sabtu, 29 Desember 2012 pagi, aku mengikuti agenda acara organisasi kampus yang aku ikuti. Charity, yabb,,, bakti sosial. Kegiatan yang sangat bermanfaat di akhir penghujung tahun ini (2012). Dua tahun lalu sebelum aku mengikuti organisasi kampus ini, aku juga ikut bakti sosial yang diadakan pengurus lama, maklum aku masih mahasiswa baru dan belum masuk dalam kepengurusan. Bakti sosialnya dikemas dengan acara buka bersama di panti asuhan yatim piatu, saat itu tepat di bulan Ramadhan 1431 H. Tahun lalu juga pernah mengadakan hal serupa dan aku ikut juga, tapi ini berbeda. Tahun lalu bakti sosial hanya sekedar memberikan sumbangan ke yayasan penyandang cacat melalui pengurusnya, disertai dengan pemutaran dan menonton film dokumenter bersama. Hari ini kita datang langsung ke tempat tujuan bakti sosial kita. Tempat yang berbeda dan saya mendapatkan hikmah dan informasi dari kegiatan hari ini. 

Panti Wreda / Jompo
          Pastinya kalian sudah mengetahuinya apa itu panti wreda, kalau istilah gampangnya sih panti jompo. Panti dimana orang-orang yang sudah sepuh/ tua tinggal. Seperti panti asuhan anak yatim piatu, mestinya tempat dimana anak-anak yang sudah tidak memiliki ibu, ayah, ataupun keduanya tinggal, pastinya dengan kriteria tertentu. Maksud kriteria tertentu kemungkinan adalah anak-anak dari keluarga yang tidak mampu, ataupun tidak memiliki keluarga besar yang sanggup/mampu mengurusinya.
      Bakti sosial kali ini bertempat di salah satu panti wreda di daerah kota tempat tinggalku. Sebenarnya, agenda kita adalah membantu bersih-bersih sekitaran panti, tetapi kita datang terlalu siang dan ternyata sudah bersih. Ya sudahlah, kita akhirnya berkeliling di sekitaran panti mendatangi setiap kamar ditemani dengan salah satu pengurus disana. Sebenarnya, aku juga terlambat datang sih, jadi ya mungkin ada cerita yang tidak aku dengar secara langsung dari pengurus. 
         Awal kedatanganku menyusul teman-teman disana adalah menuju tempat dimana kawan-kawan sedang berbincang-bincang dengan salah satu yang tinggal disana. Simbah putri yang sedang duduk dan membuat kawan-kawan antusias untuk bertanya-tanya dan bercanda gurau. Aku tidak begitu tahu namanya siapa tapi, memang kemampuannya untuk berbicara dengan semangat yang tinggi membuat tertarik untuk berbincang dengannya. Di sela-sela kawan-kawan berkumpul dengan simbah tersebut, terlihat simbah putri yang lain yang juga tinggal di sana keluar dari kamarnya. Dengan menggunakan alat bantu jalan ia keluar dan menyambangi kami Aku pun menyambanginya dan mbah tersebut menanyaiku darimana (kuliah) kami. Perbincangan kami lanjut ke hal pribadinya dengan duduk di depan kamarnya.
         Dengan bahasa jawa krama/ krama alus yang masih campur aduk aku berusaha mengobrol dengannya.Setelah agak lama kami mengobrol yang diselingi dengan diam karena tidak ada bahasan yang mungkin bisa terlontar, tiba-tiba mbah bertanya dengan bahasa jawanya, "Apa saya bisa sembuh ya mbak? Cuma jatuh biasa kog malah kayak gini, dulunya saya tidur di depan kog, karena jatuh trus kayak gini dipindah di kamar ini." Mungkin aku agak kaget ya, karena aku benar-benar gak ngerti langsung apa yang dimaksudnya.
           Memang sebelumnya simbah tidak tidur di kamar yang ditempati sekarang ini. Dulu kamarnya berada di depan panti, lebih dekat dengan pintu masuk tidak seperti sekarang yang berada di hampir samping belakang panti. Menurutku kamar yang dulu memang lebih layak dan enak dipandang, sepertinya jika dilihat secara kasat mata setelah aku berkeliling melihat sekitar bersama teman-teman simbah-simbah yang memiliki kebutuhan kusus entah sedang sakit ataupun memang penyakit tuanya muncul, tempat yang mereka tempati untuk sehari-harinya kurang layak jika untuk ditempati. Akan tetapi, bagaimana lagi karena tempat yang mereka tempati setiap harinya juga sudah dibersihkan oleh petugas panti, tapi yang menempati/ simbah-simbah tersebut sudah tidak bisa lagi menjaga kebersihan tempatnya sendiri.
           Sebenarnya apa yang aku lihat disana tidak boleh dipublikasikan. Ini merupakan anjuran dari pengurus panti sendiri. Aku juga tidak tahu apa maksud sebenarnya dari anjuran itu, tapi bagaimana lagi, kita menghormatilah..Mungkin bila kalian berkenan, cobalah mengunjungi panti wreda yang ada di daerahmu. Lalu, bisa kalian share pada teman-teman melalui tulisan, jangan hanya diceritakan ya, gampang ilangnya kebawa angin,,hehehe
           

Kota Bercoret

22.18

Mungkin ini ketidaktahuanku yang udah lama, tapi belum aq share kan di blog ini,,hehe
Pertama kalinya aku tahu ini waktu aku sama ibu beli roti bakar sama mie jawa kalo tidak salah. Tempatnya di perbatasan kota dengan kabupaten tempat dimana aku tinggal. Di pojokan dekat masjid, dekat juga dimana aku sedang beli, gak sengaja baca ada papan tiang warna biru bertuliskan Surakarta dicoret dengan warna merah. Seperti apa yg ada di foto tuh :)
Entah apa maksud dari tulisan itu sebenarnya, tapi dipersepsikan sih bahwa daerah yang melewati dimana tiang papan itu berada sudah tidak termasuk daerah Kota Surakarta. Emang bener juga sih, daerah setelah tiang papan itu bukan lagi termasuk dalam kota, malah luar kota,haha.. Gak juga sih, masih msuk dalam eks-karesidenan kog, tapi tepatnya kabupaten..
Walaupun infonya gak penting-penting amat, tapi setidaknya tahu kan?
Sekian,,salam

aroemza

Upss

22.23

Bang..bang..mas...mas...jutekk..jutekk,,,mbakk,,,mbakkk..neng..neng...
-kangen-

yabb, ini hanya coretan dari isi hati,,bagaimana tidak, sepertinya sudah ada perbedaan. Ditambah, ini apa, perjalanan semester tuaku sebagai mahasiswa dimulai!
Individualis, egoistis, kompetisi sepertinya sedang maraknya menjamah orang-orang di sekitarku.
Ditambah lagi dikejar dengan deadline tugas yang seabrek gandeng *apa maksudnya -_-" haha
Rencana magang juga kemana masih grambyang, Ya ampunn,,,,
sepertinya ini ilmu ikhlas belum dipergunakan.