KEELOKAN NAIK KA KALIJAGA SOLO - SEMARANG

22.21


Mau sharing pengalaman ya kakaks- kakaks,,,haha

Agak lama juga ya saya tidak menulis di blog ini. Keinginan rajin- rajin menulis sepertinya masih menjadi angan- angan saja nih. Mungkin ada saran bagi saya untuk rajin dan konsisten dalam menulis blog yang bermanfaat? hehe

Kali ini saya berkesempatan menaiki salah satu transportasi darat, kereta api. Sebenarnya juga sudah biasa dengan kereta api, tapi perjalanan hanya selalu dari Solo - Yogya dan sebaliknya. Perjalanan kali ini masih dengan jarak pendek belum jarak jauh, Solo - Semarang dan sebaliknya. Saya ke Semarang dalam rangka mengikuti tes CPNS, dapat giliran tes pukul 15.10 dan harus datang 90 menit sebelumnya dan saya memutuskan untuk naik kereta api pada pagi hari itu juga. Sampai di Semarang saya dijemput teman kuliah yang sedang beralih sekolah menggeluti bidang jahit menjahit. Terimakasih Pipince,,hehe

Oke lanjut pada perjalanan dengan kereta api ini. Saya berangkat dari Solo dan KA Kalijaga hanya berangkat dari Stasiun Solobalapan. Berangkat dari Stasiun Solobalapan, KA Kalijaga melewati Stasiun Salem, Gundih, Telawa, Kedungjati, Brumbung, Semarang Tawang dan terakhir Semarang Poncol. Kita bisa  naik dan turun KA Kalijaga di stasiun- stasiun tersebut. Perjalanan KA Kalijaga hanya hanya melayani satu kali pp atau masing-masing stasiun satu kali perjalanan searah. 

Dari Solo berangkat pukul 05.20 dan saya sampai dan turun di Stasiun Semarang Poncol sekitar pukul 08.15 atau lebih saya agak lupa ya..Pada keberangkatan dari Solo, kereta api ini terlihat penuh dengan penumpang dan saya mendapatkan tempat duduk yang sangat tidak strategis untuk melihat- lihat pemandangan luar. Alhasil saya hanya tidur bangun tidur bangun untuk perjalanan ini. 

Nah, untuk kepulangannya, Saya menggunakan KA Kalijaga lagi. Berangkat dari Stasiun Semarang Poncol pukul 09.00 dan sampai di Solobalapan pukul 11.44 seperti yang tertera pada tiket ya. Beruntunglah saya mendapatkan tempat duduk di pinggir dekat sekat pintu gerbong satu ke gerbong lainnya. 2 kursi yang hanya saya tempati, tepat di depan kursi prioritas, akan tetapi maaf kursi tersebut sepertinya belum sesuai dengan namanya, karena yang duduk di situ si mbak yang keliatannya nggak hamil deh, atau nggak keliatan aja kalau lagi hamil,,entahlah,,,
Oh ya, untuk harga sangatlah murmer alias murah meriah, Rp 10.000,00. Jika dibandingkan dengan harga tiket bus Solo - Semarang sepertinya lebih murah ya, karena tiket bus sekitaran 25 -35 ribu. Tapi suka- suka ya mau pakai transportasi yang mana, busmania atau keretamania.

Disinilah dimulai, kebebasan Saya untuk melihat ke luar jendela, karena mumpung duduk di sebelah jendela ya. Karena menurut Saya,
Perjalanan yang mengasyikkan itu bukan pada setelah kamu nyampe di tempat tujuan, tapi bagaimana kamu menikmati perjalananmu itu sendiri.

Asyekkk...

Penampakan Tiket KA Kalijaga
Mari menikmati perjalanan kemanapun kamu akan tuju. Dari perjalanan Saya Solo - Semarang saya mendapatkan keelokan pemandangan sepanjang KA Kalijaga melintas. 

  • Kalian bisa melihat gerbong - gerbong yang sudah tidak terpakai, terlihat sudah berkarat kan ya.

Gerbong berkarat sudah tidak terpakai 


Gerbong kereta lain

  •  Lingkungan stasiun dengan garis warna- warna yang mencolok
Mungkin ada artinya dibalik pengecatan dengan warna - warni yang mencolok itu ya, Saya kurang tahu...hehe Oh iya, kok saya juga agak lupa ini di stasiun mana..Duh, banyak lupanya ini. 

           

Tangga corak kuning
Garis- garis berwarna pada rel

  • Terdapat stasiun dengan tanaman hijau muda
Jika saya lihat dengan seksama dan semoga tidak salah, itu adalah tanaman ketela rambat, alias ubi, alias telo/ tela. Lalu, kapan ya itu ubinya mau dipanen? hehe Penanamannya pun seperti disengaja, bukan karena tumbuh sendiri karena sangat rapi menutupi lahan - lahan sempit yang ada di pinggiran stasiun. 


Tanaman ketela sepanjang pinggir pagar



Tanaman ketela rambat memenuhi lahan

  • Kamu bisa melihat tanaman enceng gondok yang luas
Selain enceng gondok kamu juga bisa melihat air 👀  haha,,,
Tanaman enceng gondok terlihat dari jauh

Genangan air dikelilingi enceng gondok kering

Genangan air dikelilingi enceng gondok 
  •  Kamu bisa melihat ujung dari ekor kereta
Hal ini jika diabadikan dengan bagus mungkin akan ciamik, maafkan foto ini yang hanya dari handphone jadul yang hany cukup bisa untuk memfoto,,,hehe Penampakan ini bisa terjadi karena kereta melewati rel berbelok dan sepertinya ketinggian tanah tidak sama rata, agak miring dan pada akhirnya kamu bisa melihat ekor atau kepala ujung dari KA Kalijaga ini. 
Ekor kereta terlihat di ujung
  •  Kamu bisa melihat rumah di atas air
Ini maksudnya kamu bisa melihat tambak atau waduk yang terdapat rumah kecil dengan bambu- bambu sebagai titiannya. Rumah tersebut bisa jadi adalah WC atau juga dipakai nelayan tambak untuk melakukan aktivitas penunjang di sekitaran tambak.

Rumah terapung
Pagar kayu

  •  Kamu bisa melihat tabung- tabung putih
Itu adalah tabung- tabung milik pabrik yang Saya kurang tahu pabrik apa.

Terlihat tabung- tabung pabrik

  • Ini adalah sesuatu yang EPIC
Kamu akan melihat banyak sampah yang ada di sekitaran pinggir tambak. Sangat disayangkan sekali ya..Perjalanan ini terganggu dengan terlihatnya genangan sampah baik plastik maupun kayu- kayu. Semoga segera terurus ya masalah sampah ini. Karena memang sangat mengganggu pemandangan, mungkin saja juga menimbulkan bau yang tak sedap. 


Tumpukan kayu bekas pakai
Sampah plastik dan botol 


  • Pemandangan lain, tanaman hijau, tanah gersang
Hampir mendekati Solo kalian akan melihat perkebunan tembakau, pisang, pohon jati, singkong, lahan gersang (karena sedang musim kemarau) ,dan masih banyak yang lainnya.

Perkebunan singkong
Pemandangan dari jendela kereta

Sekian cerita perjalanan saya dari Semarang. Sebenarnya masih banyak pemandangan yang lain, tapi sayang tidak saya abadikan. Mungkin lain waktu jika naik KA Kalijaga lagi akan saya tambahkan pada postingan selanjutnya. 😉

Selingan

20.37



Hai Blog...

Maafkan daku yang sudah lama tak menjamahmu..

Banyak cerita yang ingin kutulis,,

Maaf, aku simpan dulu

untukku

- - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - -- - - - - - - -- - - - -- - - - - - -- - - - -- - - - - - -- - - - -- - - - - - -- - - - --